SItemap

Selasa, 19 November 2024

Tujuan Makroekonomi dan Indikator-Indicatornya

Pada pertemuan sebelumnya, Pak Jamil membahas ikhtisar mengenai tujuan-tujuan utama makroekonomi pemerintah dan indikator-indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pemerintah terhadap tujuan-tujuan tersebut, yang disampaikan melalui media YouTube.

  1. Tujuan Pertama: Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah berupaya untuk meningkatkan output yang dihasilkan oleh perekonomian, karena hal ini dapat meningkatkan standar hidup masyarakat. Indikator utama untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB Riil (Produk Domestik Bruto Riil), yang mencatat nilai total dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian dalam periode tertentu. PDB Riil telah disesuaikan dengan perubahan inflasi, sehingga mengukur peningkatan aktual dalam output, bukan hanya karena kenaikan harga.

  2. Tujuan Kedua: Mengurangi Pengangguran Pemerintah bertujuan untuk menjaga tingkat pengangguran serendah mungkin. Pengangguran dapat diukur dengan menghitung jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran pada suatu waktu tertentu atau dengan survei angkatan kerja untuk mengetahui siapa yang bersedia dan mampu bekerja namun tidak mendapatkan pekerjaan.

  3. Tujuan Ketiga: Stabilitas Harga Pemerintah berusaha untuk menjaga inflasi pada tingkat yang stabil. Inflasi mengacu pada kenaikan rata-rata harga barang dan jasa selama periode waktu tertentu, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Indeks Harga Eceran (RPI). Bank of England bertanggung jawab untuk menjaga inflasi pada tingkat sekitar dua persen.

  4. Tujuan Keempat: Keseimbangan Neraca Pembayaran Pemerintah berusaha untuk menjaga stabilitas dalam neraca pembayaran, khususnya dalam transaksi berjalan, agar tidak terjadi surplus atau defisit yang berkelanjutan dan besar. Neraca pembayaran mencatat aliran keuangan masuk dan keluar dari negara, dengan komponen utama berupa pembayaran untuk impor dan ekspor. Ini berbeda dengan neraca anggaran, yang mencatat keseimbangan antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan dari pajak.


Pertumbuhan Ekonomi dan Siklus Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan persentase kenaikan PDB Riil. PDB mencatat nilai total output yang diproduksi dalam suatu perekonomian, dan "riil" berarti telah disesuaikan untuk memperhitungkan perubahan tingkat harga.

Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

  • Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek: Pada jangka pendek, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi karena peningkatan permintaan agregat (aggregate demand) atau penawaran agregat (aggregate supply). Peningkatan permintaan agregat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan pengeluaran konsumen, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto (selisih antara ekspor dan impor). Peningkatan permintaan ini akan mendorong kenaikan output dalam perekonomian.

    Peningkatan penawaran agregat juga dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi jangka pendek, terutama jika biaya produksi menurun, sehingga perusahaan dapat memasok lebih banyak barang dan jasa.

    Namun, dalam model klasik, penawaran agregat jangka panjang diasumsikan vertikal, yang berarti perekonomian akan kembali ke tingkat output potensial atau lapangan kerja penuh dalam jangka panjang.

  • Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang: Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, perlu ada peningkatan dalam penawaran agregat jangka panjang, yang dapat dicapai melalui peningkatan kualitas dan kuantitas faktor-faktor produksi. Misalnya, melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, atau melalui investasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas modal.

    Produksi kemungkinannya (production possibility frontier) menggambarkan kapasitas perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa. Peningkatan dalam kualitas atau kuantitas faktor produksi akan menggeser kurva ini ke luar, mencerminkan kemampuan ekonomi untuk menghasilkan lebih banyak output.

Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi menggambarkan fluktuasi PDB yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Ada empat fase utama dalam siklus ekonomi:

  1. Fase Boom: Pada fase ini, PDB tumbuh pesat, pengeluaran dan investasi tinggi. Peningkatan permintaan memerlukan lebih banyak tenaga kerja, sehingga pengangguran menurun. Namun, inflasi dapat meningkat karena permintaan yang tinggi memberi tekanan pada perekonomian.

  2. Fase Perlambatan: Pada fase ini, pertumbuhan PDB mulai melambat dan mencapai puncaknya. Pengangguran berhenti menurun dan bisa mulai naik. Inflasi melambat, yang disebut sebagai disinflasi.

  3. Fase Resesi: Pada fase resesi, pertumbuhan PDB negatif, pengeluaran dan investasi menurun, pengangguran meningkat, dan inflasi cenderung rendah, bahkan bisa terjadi deflasi (penurunan harga).

  4. Fase Pemulihan: Pada fase pemulihan, PDB mulai tumbuh lagi, seiring dengan meningkatnya pengeluaran dan investasi. Pengangguran mulai menurun, dan inflasi mungkin mulai meningkat meskipun pada tingkat yang relatif rendah.


Demikianlah ikhtisar mengenai tujuan makroekonomi dan indikator-indikatornya, serta konsep pertumbuhan ekonomi dan siklus ekonomi yang dibahas. Penjelasan ini menggambarkan bagaimana pemerintah dan ekonomi secara keseluruhan berupaya mencapai stabilitas ekonomi melalui pengelolaan berbagai faktor dan kebijakan yang mempengaruhi kinerja ekonomi.

 

Continue Reading...

Blogroll

Arts

About